Selasa, 25 Desember 2012

psikologi kesehatan


Psikologi Dan Penerapannya Dalam Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Dari tiga pengertian tersebut di atas, jelas bahwa kepemimpinan itu adalah upaya untuk mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan, baik tujuan tersebut telah ditetapkan atau tujuan lain yang lebih luas. Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar pribadi.
Setidak – tidaknya ada dua teori atau pendekatan penting yang relevan dengan pembicaraan tentang psikologi kepemimpinan. Yang pertama adalah teori tingkat kebutuhan Maslow, dan kedua teori kekuasaan French dan Raven. Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia itu terbagi dalam lima tingkatan dalam hal urutan pemenuhannya, yaitu :
1.      kebutuhan fisik.
2.      kebutuhan akan keamanan,
3.      kebutuhan social,
4.      kebutuhan akan penghargaan, dan
5.      kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan fisik adalah kebutuhan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan keamanan berkenaan dengan kebutuhan seseorang akan perlingdungan dari bahaya dan ancaman keamanan baik fisik maupun non-fisik. Kebutuhan social bersangkutan dengan kebutuhan seseorang untuk bersosialisasi atau berhubungan dengan oranglain di dalam masyarakatnya. Sedangkan kebutuhan akan penghargaan atas apa yagn ada padanya seperti kemampuan, potensi, prestasi dansebagainya. Selanjutnya, kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk menampilkan diri pada tingkat yang terbaik sesuai dengan potensinya, misalnya menjadi pekerja yang baik, olahragawan berprestasi, dan lain – lain.
Meskipun banyak kritik yang ditujukan kepada teori tingkat kebutuhan Maslow, tak dapat disangkal bahwa ia telah memberikan inspirasi bagi berbagai penelitian dan kajian dibidang keperilakuan pada masa – masa berikutnya.
Di lain pihak, French dan Raven mengemukakan bahwa ada lima sumber utama dengan mana seseorang mendapatkan kekuasaan. Kelima sumber kekuasaan itu adalah : 1. Kekuasaan paksaan, 2. Kekuasaan imbalan, 3. Kekuasaan legitimasi, 4. kekuasaan keahlian, dan 5. kekuasaan referensi.
Kekuasaan paksaan adalah kekuasaan yang didapat seseorang dengan menggunakan ancaman untuk mempengaruhi perilaku pengikutnya bila apa yang dikehendainya tidak dilaksanakan. Kekuasaan imbalan adalah kebalikannya, yaitu kekuasaan yang ada pada seseorang untuk mempengaruhi orang lain karena kemampuan nya memberi imbalan atas apa yang dilakukannya. Kekuasaan legitimasi adalah kekuasaan yag didapat seseorang secara formal ditinjau dari struktur organisasi. Selanjutnya, kekuasaan keahlian yaitu kekuasaan yang ada pada seseorang karena keahliannya di bidang tertentu, sehingga dengan keahliannya itu ia memiliki pengaruh atas orang lain. Kekuasaan referensi adalah kekuasaan yang menggambarkan adanya referensi atau rujukan pada tokoh tertentu yang berpengaruh. Kekuasaan paksaan, imbalan, dan legitimasi pada dasarnya diyatakan secara tegas oleh posisi seseorang dalam organisasi. Orang – orang yang ada pada level organisasi yang lebih rendah memiliki kekuasaan paksaan, imbalan, dan legitimasi yang lebih rendah pula dibandingkan dengan mereka yang memiliki posisi yang lebih tinggi. Di lain pihak, kekuasaan keahlian dan referensi tidak selalu berkaitan dengan posisi seseorang dalam organisasi.
Proporsi psikologi kepemimpinan atau kepemimpinan dari sudut pandangan psikologi menyatakan bahwa fungsi utama seorang pemimpin adalah mengembangakan system motivasi yang efektif. Dalam hal ini si pemimpin haruslah mampu melakukan stimulasi terhadap bawahan atau pengukutnya sedemikian rupa agar dapat memberikan sumbangan positif bagi tujuan – tujuan organisasi, disamping memuaskan kebutuhan – kebutuhan pribadinya.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka teori tingkat kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow (fisiologis, keamanan, social, penghargaan, dan aktualisasi diri) dapat menjadi model atau pedoman bagi pemimpin dalam mengembangkan system motivasi yang paling efektif. Seorang pemimpin , dengan pemahaman yang dalam bahwa seseorang tak hidup hayana dengan makan saja, tetapi juga memerlukan pertumbuhan psikologis, akan tetapi mengembangakan berbagai program yang mampu menghasilkan kontribusi optimal dari bawahannya. Tegasnya, suatu program yang memfokuskan diri pada semua sisi kebutuhan yang disebut di atas (fisiologis, keamanan, social, penghargaan, dan aktualisasi diri) dianggap memiliki probabilitas yang tinggi lebih tinggi dalam memotivasi daripada program yang bersifat parsial.

Sifat-sifat Kepemimpinan
            Sifat-sifat kepemimpinan bergantung pada pendekatan kepemimpinan yang diacu dan jenis kepemimpinan yang diikuti. Pada pendekatan trait, sifatsifat yang diharapkan dari pemimpin di antaranya adalah intelegensi, dominasi, kepercayaan diri, energi-aktivitas, pengetahuan terhadap tugas. (Bagus Riyono, Emi Zulaifah).

            Pada pendekatan perilaku, sifat yang penting adalah berfungsi tidaknya kelompok tersebut. Berfungsinya kelompok tersebut bergantung pada hubungan antar manusianya dan hubungan dengan pekerjaannya. Pada pendekatan situasional, sifat kepemimpinan sangat bergantung pada tingkat aspirasi dan orientasi kelompok tersebut. Ki Hajar Dewantoro menyebutkan bahwa sifat kepemimpinan adalah ing ngarso sung tulodho,ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani. Sejalan dengan ini Stephen R. Covey, menyatakan sifat dan peran pemimpin adalah
a)      Pathfinding: perintis jalan
b)      Aligning: penyelaras langkah
c)      Empowerment: pemberdaya anak buah dan
d)     Modelling: menjadi suri tauladan.
            Pada kepemimpinan transpormasional, sifat-sifat kepemimpinan yang tampak di antaranya adalah
a)      Kharisma
b)      Inspirasional
c)      perhatian kepada anak buah yang bersifat individu (individualized consideration) dan
d)     kemampuan memberi stimulasi intelektual (intelectual stimulation).

LITERATUR
Bagus Riyono dan Emi Zulaifah. 2001. Psikologi Kepemimpinan. Yogyakarta:
Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM
Siti Partini Suardiman. 1980. Kelompok dan Kepemimpinan. Yogyakarta: FIP
IKIP YOGYAKARTA
Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia

Senin, 24 Desember 2012

PERBEDAAN MARKETING SOCIAL DAN KOMERSIL
A.    Pemasaran Social
a.             pengertian
Pemasaran sosial (bahasa Inggris: marketing social) merupakan aplikasi strategi pemasaran komersil untuk menjual gagasan dalam rangka mengubah sebuah masyarakat, terutama dalam manejemen yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
b.             Unsur-Unsur Pemasaran Social
a)     Produk sosial : Gagasan dan Praktik
Perubahan gagasan atau perilaku yang sifatnya merugikan masyarakat kepada gagasanatau perilaku baru yang lebih baik adalah tujuan dari adalah tujuan dari pemasaran sosial.Gagasan dan perilaku adalah produk yang dipasarkan.
b)    Target adopter
Tujuan-tujuan pemasaran sosial mengarah pada satu kelompok atau lebih terget adopter.Ada sejumlah kelompok yang dapat diatasi dengan cara-cara yang beragam seperti atasdasar usia, status sosial ekonomi, jumlah keluarga atau lokasi geografis. 3. Teknologi Manajemen Perubahan Sosial
Suatu teknologi manajemen perubahan sosial harus dapat menjawab secara efektif pertanyaan berikut :
·         Gagasan atau praktik sosial apa yang akan diubah, dan kelompok target adopter manayang dituju ?
·         Hal-hal apa saja yang membuat suatu perubahan berkualitas baik ?
·         Bagaimana membawa perubahan tersebut untuk kelompok target adopter ?
c)     Mendefinisikan Pengiriman Produk
Kebutuhan pertama dalam keberhasilan pemasaran sosial salah satunya adalahmenciptakan suatu produk sosial baru untuk mempertemukan suatu kebutuhan yang tidak terpuaskan atau untuk merancang produk yang lebih baik yang dapat diterima. Tugasmendefinisikan kampanye perubahan sosial adalah salah satunya berasal dari penonjolansuatu hal yang dianggap paling berpengaruh.
d)    Merancang Pemasaran Produk Sosial
Tugas ahli pemasaran sosial selanjutnya adalah menghadirkan solusi secara efektif untuk kelompok target adopter.
e)     Memasarkan Ke Target Adopter
Ahli pemasaran sosial harus harus siap mengirimkan atau memasarkan praktik sosial darisuatu kegiatan perubahan sosial, yang mulai diminati masyarakat target adopternya.
f)     Mempertahankan Pasar
ugas akhir dari ahli pemasaran sosial adalah menjaga keberlangsungan perubahansosial, yaitu berupa tanggapan yang sesuai dengan yang diharapkan dari lingkungansekitar populasi target adopter
c.           Proses Kegiatan Pemasaran Sosial
  1. . Menganalisis lingkungan pemasaran social
Langkah pertama proses pengelolaan pemasaran social adalah menganalisis secara dini berkenaan dengan kampanye social yang khusus.
  1. Meneliti populasi target adopter
Perlu dimengerti target adopter berikut kebutuhan-kebutuhannya. Setiap kelompok memiliki karakteristik tertentu dalam menanggapi kampanye social.
  1. Merancang tujuan dan strategi pemasaran social
Tujuan pemasaran sosial haruslah spesifik, terukur (measurable) dan dapat dicapai. Seringkali tujuan tidak diungkapkan secara spesifik, dengan demikian akan sulit untuk diukur, misalnya "peningkatan kesejahteraan anak-anak" atau "peningkatan kualitas hidup".
  1. Merencanakan program pemasaran social
Setelah strategi dirancang, maka harus disiapkan rincian program social marketing-mix-nya. Elemen-elemen social marketing-mix dari media massa harus selektif dan dikembangkan dalam program yang taktis. Maka pertimbangkan hal berikut ini :
·         Pemilihan yang hati-hati terhadap biro iklan
·         Perancangan dan penampilan iklan
·         Seleksi media dan waktu yang tepat
Penentuan harga adalah alat pemasaran lainnya yang diperlukan dalam program taktis. Hal ini juga dikaitkan pada biaya yang harus dibebankan kepada target adopter untuk beraksi sekarang juga. Pelbagai variasi program taktis akan berbeda satu sama lainnya sesuai produk sosialnya

d.    Produk Social Terdapat Tiga Tipe
1.     Social Idea
Tipe produk social pertama adalah Gagasan Sosial berupa suatu kepercayaan (belief), sikap (attitude), atau nilai (value).
2.     Social Practice
Tipe produk social kedua adalah Praktik Sosial berupa peristiwa yang terjadi akibat aksi perorangan, seperti yang ditunjukkan pada vaksinasi atau keikutsertaan (partisipasi politik) dalam pemilihan umum. Juga bisa berupa pola perilaku yang sukar dirubah.
3.     Social Difference
Tipe produk social ketiga adalah suatu tujuan perubahan social yang melibatkan produk kasat mata (tangible product) Produk tangible menunjuk pada produk fisik yang menyertai suatu kampanye social. Seperti pilkontrasepsi atau kondom yaitu alat-alat yang berguna dalam menyempurnakan praktik social, dalam konteks praktik keluarga berencana.
B.      MARKETIMG KOMERSIL
a.     Pengertian
Ada beberapa bataan mengenai pengertian pemasaran komersil yaitu :
·       Kotler (1985 : 15), mengemukakan bahwa pengertian pemasaran komersil adalah suatu kegiatan yang dilahirkan untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan manusia melalui proses pertukaran.
·       Marwan (1991 : 15), menjelaskan bahwa pemasaran adalah usaha yang terpadu untuk merencanakan strategi yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.
·       Menurut Musrid (1997 : 26), menjelaskan bahwa pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
b.     Unsur-Unsur Pemasaran Komersil
Unsur utama dalam pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1)     Unsur Strategi persaingan
Unsure strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
·         Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan memebntuk kelompok atau pembeli sacara terpisah.
·         Targeting
Adalah suatu tindaan memilih satu atau lebih pasar yang di mauki.
·         Positioning
Adalah penentuan posisi pasar., yang bertujuan untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar kedalam benak konsumen.
2)     Unsure taktik pemasaran
Ada dua unsure taktik pemasaran yaitu:
·         Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek perusahaan.
·         Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengeni produk, harga, promosi dan tmpat.
3)     Unsure nilai pemasaran
Dapat di kelompokkan menjadi 3 bagia , yaitu:
·        Merek atau brand, yaitu nila yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada satu perusahaan
·       Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen.
·         Pross, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap kariyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Selasa, 18 Desember 2012

Stress, Penyakit Ataukah Ujian Kehidupan?

Stress, istilah yang sehari-hari sering kita dengar. Terlebih di jaman sekarang, stress terasa akrab dalam kehidupan kita. Hampir tiap orang pernah mengalami stress, entah itu yang sifatnya ringan sampai stress yang cukup parah.
Dalam bidang psikologi, stress dikatakan sebagai tekanan batin yang dialami seseorang karena dia menghadapi tuntutan, baik tuntutan dari dalam diri maupun yang berasal dari luar. Tetapi orang juga bisa mengalami stress justru karena tidak ada sama sekali tuntutan dalam hidupnya. Tanpa tuntutan hidup, orang akan merasa tidak mempunyai makna atau tujuan. Perasaan semacam inilah yang dapat membuat orang mengalami stress.
Pada studi mendalam mengenai stress, Hans Selye, seorang pakar stress mengemukakan bahwa stress adalah bumbu kehidupan. Sedangkan kehidupan selalu menghadapkan orang kepada berbagai tuntutan. Dengan demikian maka orang akan selalu mengalami stress.
Awalnya, stress hanya berupa gangguan kecil yang mengusik jiwa. Namun lama-kelamaan stress akan berelasi dengan psikis atau kejiwaan seseorang dan mampu menggoyahkan tatanan jiwa yang stabil. Hal ini bisa menjadi berat apabila kondisi kesehatan fisik tidak mendukung. Orang akan menjadi sakit karenanya. Pada tingkat yang lebih parah, stress juga mampu mengoyak daya tahan tubuh.
Itu semua tidak lepas dari apa yang dinamakan pemicu stress. Dalam dunia psikologi, pemicu stress sering disebut dengan “stressor” (penyebab stress). Entah itu berat atau ringan, datangnya stressor ada yang disadari ada pula yang tidak disadari. Misalnya tekanan dalam pekerjaan, rasa jenuh atau bosan, pengangguran, masalah dalam keluarga, kemacetan, masalah cinta, dikejar tenggat waktu dll.
Kondisi demikian sering dihadapi banyak orang dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi suatu masalah. Ia meruyak ke alam bawah sadar sekaligus merampas batin. Tetapi dapat saja terjadi, segala sesuatu yang dianggap bukan masalah oleh sebagian orang tanpa disadari justru menjadi penyebab utama timbulnya stres pada orang lain.
Faktor penyebab stres yang bermacam-macam tersebut mengakibatkan munculnya gejala penyimpangan yang berbeda pula. Salah satu gejala yang kerap muncul adalah pada kondisi fisik antara lain ditandai dengan debar jantung lebih cepat, tekanan darah meninggi, sesak napas, keringat dingin, kadar gula darah cenderung meningkat, sakit kepala atau pusing dan berbagai rasa nyeri yang kadang timbul tidak menetap. Stress berkepanjangan yang disertai dengan gejala-gejala demikian dapat mengakibatkan kondisi membahayakan.
Gejala lain yang juga sering muncul karena stress berkaitan dengan emosi atau psikis (kejiwaan). Reaksinya tidak selalu sama pada setiap orang. Dua orang yang mengalami masalah sama bisa menunjukkan reaksi berbeda. Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa reaksi positif dapat pula reaksi negatif, tergantung sejauh mana seseorang menilai kejadian yang dialami.
Reaksi positif membuat orang termotivasi sehingga mempunyai dorongan semangat tinggi untuk memperoleh solusi supaya bisa keluar dari stress. Sebaliknya, reaksi negatif akan membuat orang mengalami gangguan kejiwaan yang lazim disebut neurosis. Akibatnya terjadi ketegangan jiwa , rasa cemas berlebihan, lemas-lemas di badan, lesu, putus asa, gelisah, gampang tersinggung sampai depresi puncaknya. Dalam hal ini penderita masih mampu membina hubungan sosial dengan orang lain secara normal.
Di samping itu, tak jarang disertai dengan masuk angin, sesak napas, mual, nyeri ulu hati, berdebar-debar, pegal-pegal yang dapat terjadi disebabkan oleh tekanan emosi berlebihan. Emosi yang tertekan mungkin tersalur keluar dalam bentuk gangguan-gangguan fungsi tubuh seperti di atas. Keadaan itulah yang sering disebut sebagai penyakit psikosomatis. Untuk menentukan apakah seseorang menderita penyakit karena ketegangan jiwa, perlu dilakukan pemeriksaan secara runtut. Umumnya para dokter telah dibekali pengetahuan yang cukup untuk menangani problem tersebut.
Dengan melihat dampak stress yang tidak selalu negatif sifatnya, maka para ahli tidak membicarakan mengenai cara-cara mengatasi stress. Mereka mengemukakan bahwa lebih cepat apabila orang belajar mengelola stress. Cara umum yang sering dilakukan orang dalam mengelola stress adalah dengan menenangkan diri, refreshing ke tempat-tempat yang dianggap mampu memberikan ketenangan. Kemudian relaksasi atau mengendurkan ketegangan otot.
Hal ini biasanya dilakukan secara massal dengan tujuan agar penderita dapat berempati kepada sesama penderita stress sehingga akan memupuk kepercayaan dan ketenangan dirinya. Selain itu, bisa juga dengan cara melakukan perubahan pola hidup, aktivitas, rutinitas maupun perubahan dalam suasana dan pekerjaan. Sedangkan mereka yang orientasinya di bidang agama menganjurkan untuk menenangkan diri dengan lebih memperbanyak ibadah, mendekatkan diri dan berserah diri kepada Tuhan.
Stress berat yang dialami seseorang akan mengarah pada depresi. Apabila itu tidak dapat tertangani dengan baik bisa membuat penderitanya mengalami gangguan kejiwaan yang cukup parah dan dapat menjadi gila karenanya. Maka berhati-hatilah apabila Anda mulai merasakan gejala stress datang menghampiri hidup Anda.

WASPADA KANKER PAYUDARA!!!

kanker payudara merupakan salah satu penyakit menakutkan bagi kaum hawa setelah penyakit kanker serviks. untuk itu kita perlu waspada sejak dini dengan mengetahui gejala2 kanker payudara
Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:
  • Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
  • Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
  • Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
  • Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
  • Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
  • Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
  • Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit. 
Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).

Meski begitu, terdapat beberapa gejala 'mirip' kanker payudara yang menjadi pertanda penyakit lain. Dr Jennifer Ashton, melalui The Stir (09/10) menjabarkan beberapa tanda pada payudara yang bukan merupakan gejala kanker.
1. Rasa sakit pada payudara
Malgia, atau rasa sakit pada payudara seringkali membuat wanita cemas. Biasanya ini terjadi dua minggu sebelum menstruasi pada bagian luar dan sebagian payudara, serta terjadi pada kedua payudara. Jika rasa sakit ini tidak permanen (kadang terasa dan kadang tidak) serta tidak berkaitan dengan benjolan apapun, maka ini bukan termasuk gejala kanker. Dr Ashton mengatakan bahwa kafein, hormon stres, dan reproduktif bisa menyebabkan rasa sakit ini.
2. Kista jinak
Kista jinak dalam payudara terkadang membentuk benjolan. Ini juga disebut sebagai fibroadenoma. Kista ini bisa membesar dan perlu diangkat dengan operasi. Kista ini memiliki tekstur yang halus dan teratur ketika terlihat dalam USG. Kabar baiknya, ini bukan kanker. Namun Anda tetap harus memeriksakannya ke dokter.
3. Ruam pada payudara
Kulit yang gatal dan ruam-ruam pada payudara bisa jadi salah satu gejala kanker. Namun, ruam dan rasa gatal belum tentu pertanda kanker. Jika ruam dan gatal terjadi pada dua payudara, maka ini hanya ruam biasa. Perhatikan ruam selama dua minggu. Ruam biasa akan tetap atau hilang dengan sendirinya. Namun ruam yang disebabkan kanker akan semakin memburuk dan parah.
4. Cairan kental, lengket, dan berwarna aneh dari payudara
Tak semua cairan aneh yang keluar dari payudara adalah pertanda kanker. Bisa jadi, Anda sedang mengalami ecstasia saluran susu. Ini bisa terjadi ketika saluran susu melebar dan menebal, serta dipenuhi cairan. Meski bukan kanker, sebaiknya segera periksakan ke dokter ketika Anda mengalami hal ini.
5. Hasil mammogram yang aneh
Hasil mammogram yang terkadang terlihat miring atau gagal seringkali membuat wanita panik. Namun, Anda tak perlu khawatir. Hal ini biasa terjadi karena faktor usia atau payudara yang padat. Untuk menghindarinya, Anda bisa melakukan pemeriksaan lain selain mammogram, yaitu ultrasound. Cara ini tidak menyakitkan, lebih cepat dan tak mahal, serta tak mengakibatkan radiasi.
6. Puting berdarah
Puting berdarah memang hal yang menakutkan, dan harus segera diperiksakan pada dokter. Namun ini belum tentu gejala kanker. Puting berdarah bisa disebabkan oleh intaductal papiloma, sebuah kutil kecil yang tumbuh di dekat puting dan mengakibatkan pendarahan. Ini bisa terjadi pada wanita berusia 40-an. Untuk memastikan bukan gejala kanker, Anda harus melakukan pemeriksaan ultrasound, atau bahkan rontgen sinar X.
7. Payudara yang memerah dan hangat
Pertanda ini biasa terjadi pada wanita yang sedang menyusui dan mengalami infeksi payudara akibat bakteri Staphylococcus aureus. Untuk mengetahuinya sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Itulah beberapa tanda 'mirip' kanker yang bukan termasuk gejala kanker. Ketika mengalami gejala di atas, sebaiknya jangan langsung panik. Segera periksakan diri Anda ke dokter, karena bisa jadi ini adalah pertanda penyakit lain.